KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023 berpotensi mengalami perbedaan waktu.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengatakan, perbedaan hari lebaran ini disebabkan oleh posisi hilal yang belum mencapai kriteria MABIMS baru pada Kamis (20/4/2023).
Hari itu, Kemenag juga menggelar pantauan atau rukyatul hilal di sejumlah titik.
Berdasarkan hasil perhitungan astronomi, posisi hilal pada saat pelaksanaan rukyatul hilal berada pada 1-2 derajat di atas ufuk, dengan sudut elongasi di bawah 3 derajat.
Baca juga: Link Live Streaming Pantauan Arus Mudik Lebaran, 17 April 2023
Angka itu masih jauh di bawah kriteria baru MABIMS, yakni ketinggian hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
"Berdasarkan posisi hilal tersebut akan dimungkinkan terjadinya perbedaan dalam penetapan awal Syawal 1444 H karena pada hari itu hilal kemungkinan besar belum dapat dilihat," kata Adib, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
Karena belum mencapai kriteria, maka Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga Idul Fitri akan jatuh pada Sabtu (22/4/2023).
Sementara itu, Muhammadiyah sebelumnya lebih dulu telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat (21/4/2023), berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.
Baca juga: Idul Fitri 2023 Diprediksi Berbeda, BMKG Ungkap Potensi Keterlihatan Hilal
Lantas, bolehkah shalat Idul Fitri dua kali?
Penjelasan MUI
Saat dikonfirmasi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis mengatakan, tidak diperbolehkan shalat Idul Fitri dua kali.
Menurutnya, umat Islam wajib memilih waktu pelaksanaan shalat Idul Fitri sesuai keyakinannya.
"Meskipun itu ibadah sunah tetapi itu tidak berakhlak dalam beragama untuk melaksanakan yang diyakini," ujar Cholil kepada Kompas.com, Senin (17/4/2023).
"Jadi tidak boleh shalat dua-duanya atas nama Lebaran dua kali atau atas nama toleransi, harus diambil salah satunya yang diyakini," tambahnya.
Baca juga: Kapan Sidang Isbat Lebaran 2023? Berikut Jadwal Penentuan 1 Syawal 1444 H
Ikuti apa yang diyakini
Atas adanya kemungkinan perbedaan waktu hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2023, Cholil berpesan untuk mengikuti apa yang diyakini.
"Kita boleh memilih berlebaran apakah mau hari Jumat, 21 (April) sebagaimana Muhammadiyah atau pada 22 (April) insya Allah kalau tidak kelihatan bulan, bersama NU dan pemerintah. Jadi ikuti yang diyakini," tuturnya.
Cholil mengatakan, apabila meyakini bahwa Lebaran jatuh pada Jumat, 21 April 2023, maka diharamkan berpuasa pada hari itu.
Sama halnya jika meyakini Lebaran jatuh pada Sabtu, 22 April 2023, maka tidak boleh membatalkan puasa pada Jumat, 21 April 2023.
"Nah, kalau yakin salah satunya, dia harus ambil. Bagi yang sudah yakin salah satunya, tidak boleh dua-duanya," tandasnya.
Baca juga: Ketika Nabi Muhammad SAW Bersedih pada Hari Raya Idul Fitri...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel."tren" - Google Berita
April 17, 2023 at 12:30PM
https://ift.tt/7cWxMCn
Lebaran Berpotensi Berbeda, Bolehkah Shalat Idul Fitri Dua Kali? - Kompas.com - KOMPAS.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/NvaAYor
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lebaran Berpotensi Berbeda, Bolehkah Shalat Idul Fitri Dua Kali? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar