JAKARTA, investor.id – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Indonesia memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal berkonsolidasi dengan kecenderungan tren turun (downtrend) sepanjang Mei ini. Kisaran pergerakan indeks diperkirakan berada di level support 5.883 dan resistance 6.115.
Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan, pergerakan IHSG sepanjang Mei ini akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi domestik maupun global, pergerakan harga komoditas, dan perkembangan kasus Covid-19 di dalam dan luar negeri.
Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi rilis laporan keuangan emiten pada kuartal I-2021. Menurut data Mirae, dari 130 perusahaan yang mengumumkan kinerja keuangan pada kuartal I-2021, lebih dari setengahnya membukukan kenaikan pendapatan. Namun, jumlahnya masih relatif kecil dari sekitar 720 perusahaan yang listing di bursa.
“Sampai saat ini baru sekitar 20% yang mengumumkan kinerja kuartal I dengan hasil ada peningkatan pendapatan sepanjang kuartal I-2021,” ujar Martha dalam webinar Mirae Asset Sekuritas, Kamis (6/5).
Sentimen laporan keuangan kuartal I-2021, menurut dia, membuat investor wait and see sambil menunggu data dampak ekonomi saat ini terhadap kinerja perusahaan. Sebagaimana diketahui, kinerja kuartal I-2021 menjadi guidane investor untuk memantau kinerja emiten hingga akhir tahun 2021.
Kemudian, dari sisi volume transaksi diproyeksikan mengalami penurunan dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya libur lebaran yang terjadi pada Mei tahun ini.
Sektor Konsumen Primer
Pada Mei ini, investor direkomendasikan untuk mencermati sektor konsumen primer dengan sub sektor pakan ternak atau poultry. Adapun saham yang dapat dicermati adalah PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
Kedua emiten tersebut dipilih karena kedua perusahaan tersebut berhasil mencetak peningkatan laba pada kuartal I-2021. Katalis positif lainnya berasal dari harga broiler yang telah kembali di level Rp 22 ribu per Kg, yang kalau dilihat secara kuartalan naik 12% dan secara yoy naik 3,2%. Sementara harga DOC sendiri berada di level Rp 7 ribu per ekor atau secara kuartalan naik 14% dan yoy naik 70,2%.
Kemudian untuk sektor properti, Mirae melihat untuk saham properti masih menarik karena didukung sentimen program relaksasi yang dilakukan oleh pemerintah seperti DP 0% kemudian juga penurunan suku bunga KPR, pembebasan dari PPN 10% yang dapat meningkatkan penjualan properti. Selain itu, juga dengan perbaikan ekonomi ini diharapkan dapat memicu kenaikan permintaan atas properti.
Sementara untuk sektor barang baku dipilih, karena sehubungan dengan kenaikan harga komoditas, terutama yang diperhatikan adalah harga komoditas nikel yang secara bulanan naik 10,4% dan YTD sudah naik 8%. Sedangkan untuk harga komoditas timah itu naik 17% secara bulanan dan YTD naik 45,2%. Adapun saham yg dapat dilirk adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS). “Selain sektor-sektor tersebut, investor juga bisa memperhatikan saham AKRA, BBTN, SRTG dan MPMX,” ujar dia.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
"tren" - Google Berita
May 06, 2021 at 10:37PM
https://ift.tt/3vKkWyg
Mei, IHSG Masuk Tren Penurunan Kamis, 6 Mei 2021 - Investor Daily
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mei, IHSG Masuk Tren Penurunan Kamis, 6 Mei 2021 - Investor Daily"
Posting Komentar