SALAH satu sultan Turki yang terkenal adalah Sulaiman al-Qanuni, khalifah yang berwasiat agar, ketika meninggal dan digotong dengan kereta mayat, kedua tangannya dikeluarkan dari kereta mayat itu. Tujuannya adalah agar semua rakyatnya tahu bahwa rajapun keluar dari bumi ini dengan tak membawa apa-apa. Beliau memiliki kisah lain yang layak direnungkan.
Suatu hari seorang wanita datang kepadanya mengeluhkan kambing-kambingnya yang dicuri maling. Bagi sebagian rakyat kecil, kambing adalah sumber kehidupan. Jangan pernah meremehkan hal kecil yang diadukan rakyat kecil karena bisa jadi baginya hal itu adalah urusan besar.
Sang Sultan menanggapinya dengan menjawab: "Kenapa ibu tidak begadang demi menjaga kambing-kambing itu?" Yang membuat saya terkejut dan setengah tertawa adalah jawaban ibu itu: "Ku kira engkau sebagai pemimpin kami tidak tidur demi menjaga harta rakyat, ternyata engkau nyenyak sekali tidurnya."
Sahabat dan saudaraku, bayangkan jika dialog ini terjadi kini, antara rakyat dan pimpinannya. Apa yang akan terjadi dengan rakyat itu? Atau jangan-jangan rakyat tak punya akses berbicara dengan pemimpinnya.
Dalam kisah di atas, sang Sutan malu dan menangis mendengar jawaban berupa sebuah dugaan yang bermakna kritik keras itu. Pesan kisah ini: "Rakyat berharap perlindungan dan perhatian dari pemimpinnya. Pemimpin jangan nyenyak tidur sebelum yakin rakyatnya telah nyenyak tidur. Jangan enaknya sendiri." Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Kisah Ringan: Rakyat Kecil dan Sang Khalifah : http://ini.la/2410092Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Kisah Ringan: Rakyat Kecil dan Sang Khalifah"
Posting Komentar