Search

The Boring Phone turut jadi bagian tren kekhawatiran generasi - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Para pengamat teknologi menjelaskan, peluncuran The Boring Phone di Milan Design Week, Italia (18/4) turut menjadi bagian dari tren yang merespons kekhawatiran gen Z (individu yang terlahir 1997 hingga 2012) mengenai teknologi yang mengambil perhatian dan privasi data.

Dilansir dari The Guardian, Rabu, The Boring Phone merespons kebangkitan minat gen Z terhadap artefak budaya retro – sebuah tren yang dikenal sebagai Newtro – seperti piringan hitam, kaset, kliping foto majalah, permainan video 8-bit, dan ponsel kuno.

Analis teknologi dari perusahaan riset Mintel Joe Birch mengatakan, ada bukti bahwa gen Z mengubah perilaku mereka terhadap penggunaan ponsel, karena khawatir dampak negatif dari terus-menerus terhubung secara digital.

Baca juga: Generasi muda jadikan ICStar sebagai ajang unjuk kemampuan IT

Baca juga: Studi HP: Generasi Milenial dan X Punya Peran Besar Hilangkan Keraguan Teknologi oleh Gen Z dan Baby Boomer

“Misalnya, tiga dari lima generasi Z mengatakan bahwa mereka tidak ingin terlalu terhubung dengan dunia digital,” kata Birch.

Senada dengan Rana Ali. Mantan pekerja keuangan berusia 29 tahun, yang kini menjadi produser musik dan rapper rekaman sebagai Surya Sen itu, menambahkan: “Gagasan bahwa jika Anda mengirim WhatsApp ke seseorang dan mereka tidak segera merespons, maka ada sesuatu yang salah. Saya sudah beberapa kali memiliki ponsel pintar, namun saya selalu kembali menggunakan ponsel yang menyala-nyala.”

Tren nostalgia dimulai saat Nokia 3310, ponsel “bata” yang berdaya tahan baterai luar biasa lama, diluncurkan kembali pada 2017. Kemudian di Amerika Serikat pada 2023 lalu, ramai unggahan pengguna TikTok dengan tagar #bringbackflipphones.

HMD, yang berada di balik peluncuran kembali Nokia, mengalami peningkatan penjualan pada ponsel fitur mereka sebanyak dua kali lipat pada April 2023, sementara Punkt, yang lebih suka menyebutnya sebagai ponsel berfitur atau ponsel minimalis, juga mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.

Namun Apple dan Samsung belum berada dalam ancaman, menurut Mintel. Sembilan dari 10 ponsel yang beredar secara global masih merupakan ponsel pintar.

Gen Z adalah satu-satunya generasi yang waktu penggunaan media sosialnya menurun sejak tahun 2021, menurut GWI, perusahaan riset lainnya, meskipun orang lanjut usia juga melakukan detoksifikasi secara digital – termasuk chief marketing officer HMD Lars Silberbauer.

“Selama empat jam pertama, Anda merasa sedikit cemas. Tapi kemudian tiba-tiba Anda mulai fokus dan kembali ke perilaku seperti dulu," kata Lars.

Generasi 20-an juga tampaknya lebih peduli terhadap privasi, menurut Portulans Institute, karena internet lebih terlihat seperti alat pengawasan bagi merek, pemerintah, dan penipu dibandingkan tempat untuk mengejar minat dan menemukan orang-orang yang menarik.

Teknologi yang lebih tua dapat menciptakan lebih banyak kebebasan: pengambilan sampel dalam musik hip-hop dan dance menjadi hampir mustahil bagi artis baru, karena algoritma Spotify atau YouTube akan mengenali sampel yang tidak jelas dan mencegah pengunggahan lagu. Namun artis underground dapat mencetak 500 piringan (vinyl) album mini (extended play/EP) dan menjualnya kepada Disc Jockey (DJ) dan penggemar tanpa kesulitan.

Masalah dengan luring adalah dunia semakin sulit bagi orang-orang yang tidak memiliki ponsel pintar.

Terdapat 2,4 juta rumah tangga di Inggris yang tidak mampu membeli ponsel dan dua juta anak muda tidak memiliki akses terhadap perangkat pembelajaran, kata koordinator Data Poverty Lab di badan amal Good Things Foundation Hannah Whelan.

“Sebagian besar layanan penting kini tersedia secara daring – pendidikan, layanan kesehatan, kredit universal,” kata Whelan. Orang yang tidak dapat memindai kode QR untuk mengisi formulir atau memesan makanan setidaknya berada dalam posisi yang dirugikan, dan beberapa sistem memerlukannya.

Baca juga: Pentingnya literasi visual bagi Generasi Z

Baca juga: Generasi muda perlu serius dalami TIK sukseskan transformasi digital

Baca juga: Huawei luncurkan beasiswa wujudkan inklusi digital generasi masa depan
 

Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
May 01, 2024 at 12:35PM
https://ift.tt/JIKvW2B

The Boring Phone turut jadi bagian tren kekhawatiran generasi - ANTARA
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/rFPkESo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "The Boring Phone turut jadi bagian tren kekhawatiran generasi - ANTARA"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.