JAKARTA, investor.id - Pada penutupan Selasa (20/9/2022) sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 6 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 10 poin di level Rp 14.983 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.977.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp. 14.970 - Rp. 15.020,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah 1 Poin ke Posisi Rp14.979 per dolar AS
Ruang diskresi terkait defisit pada APBN 2022 dan kondisi APBN semester I-2022 yang surplus menjadi semakin menguatkan bahwa momentum reformasi kebijakan subsidi yang tepat adalah tahun ini. Dengan demikian, jika terjadi risiko akibat reformasi tersebut masih dapat diredam dengan fleksibilitas APBN.
Selain itu, survei pemantauan harga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu III September 2022 menunjukkan, perkembangan inflasi sampai dengan minggu ketiga September 2022 diperkirakan inflasi sebesar 1,09% (mtm). Sedangkan penyumbang inflasi yaitu bensin sebesar 0,91% (mtm), angkutan dalam kota sebesar 0,04% (mtm).
Baca juga: Ekonomi Kuartal III Diprediksi Tak Sesuai Harapan, Rupiah Melemah 54 Poin
Sedangkan, dolar AS tetap kokoh di bawah level tertinggi dua dekade versus mata uang utama pada hari Selasa, karena investor bersiap untuk Federal Reserve untuk melanjutkan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengendalikan inflasi yang terlalu panas.
Imbal hasil Treasury AS dua tahun, yang sangat sensitif terhadap ekspektasi kebijakan, naik setinggi 3,970% semalam untuk pertama kalinya sejak November 2007. Imbal hasil 10-tahun mencapai tertinggi 3,518%, level yang tidak terlihat sejak April 2011.
Baca juga: Dolar AS Bertahan, Yuan dan Rupiah Dibawah Tekanan
Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bps pada hari Rabu, meskipun para pedagang juga memperkirakan kemungkinan kenaikan mengejutkan sebesar 100 bps. Ekspektasi untuk kenaikan tajam oleh The Fed diperkuat setelah data pekan lalu menunjukkan inflasi AS mendekati level tertinggi 40 tahun pada Agustus.
Bank of Japan memutuskan kebijakan pada hari Kamis, dan secara luas diperkirakan akan mempertahankan pengaturan stimulus ultra-mudah tidak berubah. Mereka termasuk menyematkan imbal hasil 10-tahun mendekati nol. Dan Bank of England akan memutuskan kebijakan pada hari Kamis. Investor terbagi atas apakah kenaikan 50 atau 75 basis poin sedang dalam perjalanan.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
"tren" - Google Berita
September 20, 2022 at 03:21PM
https://ift.tt/2PIruTo
Dolar AS Perkasa, Rupiah Masih Dalam Tren Pelemahan - Investor.ID
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/bKIkHhF
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Perkasa, Rupiah Masih Dalam Tren Pelemahan - Investor.ID"
Posting Komentar