Search

Intip Prospek IPO HILLCON di Tengah Tren Kendaraan Listrik - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Hillcon Tbk (HILL) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan rencana IPO Hillcon ini merupakan bagian dari upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem industri nikel Indonesia dan global.

Hersan berharap, Hillcon mampu menarik investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia demi memperkuat perekonomian nasional dan pembukaan lapangan kerja.

"Hillcon memiliki potensi pertumbuhan yang baik seiring dengan perkembangan teknologi. Semoga langkah ini memantapkan langkah Hillcon menjadi pemain industri nikel," ungkap Hersan dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (16/6/2022). 


Menurutnya, Hillcon memiliki ekosistem bisnis nikel yang lengkap. Hal ini seiring pertumbuhan penjualan mobil listrik dan peningkatan konsumsi nickel metal industri baterai. Ekosistem ini didukung oleh produsen nikel dalam negeri. "Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia," ucapnya.

Hersan menjelaskan, penjualan industri mobil listrik tumbuh dua kali lipat pada 2021 mencapai 6,4 juta unit. Pertumbuhan mobil listrik diperkirakan mencapai 38 juta unit pada 2030, atau sebesar 40% dari total penjualan mobil dunia.

Konsumsi mobil listrik yang pesat akan menjadi kunci pertumbuhan konsumsi nikel pada dekade ini. Nikel dipakai oleh Baterai Mobil Listrik karena memberikan jarak tempuh yang panjang jika dibandingkan dengan baterai lain.

Menurut Hersan, investasi oleh Industri Baterai Mobil Listrik saat ini difokuskan pada baterai berbasis Nikel melalui perusahaan seperti CATL, LG Energy Solution, dan Tesla. "Konsumsi nikel untuk Mobil Listrik diperkirakan mencapai 1,1 juta ton pada 2030 jika dibandingkan dengan 200 ribu ton pada 2022," imbuhnya.

Hersan menuturkan, konsumsi nikel dunia naik 17,2% pada 2021 menjadi 2,8 juta ton dibandingkan 2020 yang tumbuh hanya 0,6%. Sebanyak 1,96 juta ton nickel metal (69%) dikonsumsi oleh Industri Baja Stainless.

Konsumsi nikel metal industri baterai naik 80% pada 2021 menjadi 360.000 ton, mayoritas datang dari industri mobil listrik. Konsumsi nikel diperkirakan tumbuh hampir dua kali lipat menjadi 4,8 juta ton pada 2030 dibandingkan 2,8 juta ton pada 2021.

Hersan memperkirakan, konsumsi industri baja stainless akan tumbuh 38% pada 2030 menjadi 2,7 juta ton, dari 1,96 juta ton pada 2021. Industri baterai, dipimpin oleh baterai mobil listrik, diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat menjadi 1,4 juta ton pada 2030, dibandingkan 360 ribu ton pada 2021.

Indonesia sebagai produsen nikel terbesar dunia memiliki 950 ribu ton nickel metal pada 2021, atau sebesar 35% dari total produksi nikel dunia. Indonesia juga memiliki cadangan terbukti nikel terbesar di dunia. Indonesia memiliki 22% cadangan terbukti nikel (21 juta ton nickel metal).

"Cadangan terkira sendiri menurut ESDM mencapai 41 juta ton nickel metal," pungkasnya.

HILLCON merupakan Perusahaan Holding yang menjalankan Aktivitas Konsultasi Manajemen serta Jasa Pertambangan dan Jasa Konstruksi melalui Perusahaan Anak.

Perusahaan berencana melantai di BEI melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) kepada publik sebanyak 2.211.500.000 saham pada 14-18 Juli 2022. Jumlah saham yang ditawarkan mencapai 15% dari modal disetor Hillcon setelah IPO saham.

Perusahaan telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Sucor Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi bersama. IPO ini didahului dengan penawaran awal pada 15-29 Juni 2022.

Harga perdana saham Hillcon akan ada di antara Rp 250 hingga Rp 400 per saham. Melalui aksi korporasi ini, perusahaan di bidang aktivitas holding, konsultasi manajemen serta jasa pertambangan dan konstruksi ini akan meraup dana segar maksimal Rp 884,60 miliar.

Nantinya, sebesar 55% dana IPO saham akan digunakan untuk modal kerja perusahaan anak PT Hillconjaya Sakti (HS). Sisanya 45% akan digunakan untuk belanja modal, yaitu pembelian alat-alat guna mendukung kegiatan operasional HS.

Saham Hillcon bernominal Rp 20 per unit ini akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di BEI pada 20 Juli 2022. "Kami berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO Hillcon ini pada 12 Juli 2022," ujar Hersan.

Sebagai informasi, Hillcon berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 1,983 triliun pada 2021, meningkat sebesar 94%, dari Rp 1,022 triliun pada 2020. Laba kotor Hillcon melesat 138,69%, dari Rp 341,076 miliar pada 2020 menjadi Rp 814,124 miliar pada 2021. Marjin laba kotor juga naik, dari 33% menjadi 41% pada 2021.

Sehingga, Hillcon membukukan laba bersih Rp 404,302 miliar pada 2021, melambung 365,48%, dari Rp 86,856 miliar pada 2020. Margin laba bersih tumbuh menjadi 20% pada 2021, dari 9% pada 2020.

Sementara total aset Hillcon meningkat 87,96%, dari Rp 1,279 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,404 triliun pada 2021. Sementara total liabilitas bertambah 52,11%, dari Rp 1,186 triliun menjadi Rp 1,804 triliun. Adapun total ekuitas Hillcon melambung sebesar 552,17% menjadi Rp 600 miliar pada 2021, dari Rp 92 miliar pada 2020.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Harga IPO Nanotech Rp 100 per lembar, Incar Dana Rp 128,5 M


(vap/vap)

Adblock test (Why?)



"tren" - Google Berita
June 16, 2022 at 10:00AM
https://ift.tt/im8vyHX

Intip Prospek IPO HILLCON di Tengah Tren Kendaraan Listrik - CNBC Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/JmEUquD
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Intip Prospek IPO HILLCON di Tengah Tren Kendaraan Listrik - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.