Search

Tren Menggunakan Aromaterapi, Adakah Bahayanya? - Kompas.com - Lifestyle Kompas.com

KOMPAS.com - Aromaterapi adalah perawatan penyembuhan holistik berbahan dasar ekstrak tanaman alami. Aromaterapi disebut dapat menjaga kesehatan serta diklaim menyembuhkan penyakit. Penggunaannya serupa dengan terapi minyak esensial.

Berbeda dengan obat-obatan medis, aromaterapi dianggap sebagai perpaduan seni dan sains. Popularitasnya belakangan kian melejit karena manfaatnya yang melimpah.

Penggunaan aromaterapi sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun silam. Komponen tanaman aromatik biasanya digunakan dalam minyak atau balsam.

Merunut jauh ke belakang, distilasi minyak esensial banyak digunakan orang Persia pada abad ke-10. Pengetahuan tentang hal ini lalu banyak dipublikasikan pada abad ke-16 di Jerman.

Tiga abad kemudian, para pakar di Prancis mulai menggali potensi minyak esensial atau aromaterapi untuk mengobati penyakit.

Istilah aromaterapi datang dari seorang pakar parfum dan ahli kimia asal Prancis bernama René-Maurice Gattefossé dalam buku yang dipublikasikannya tahun 1937.

Sebelumnya, Gattefossé menemukan manfaat lavenderdalam mengobati luka bakar.

Kini, penggunaan aromaterapi yang paling populer berasal dari bahan-bahan:

  • Lavender
  • Peppermint
  • Tea tree
  • Lemon
  • Eucalyptus
  • Orange
  • Chamomile
  • Ylang-ylang

Baca juga: Dikenal Luas untuk Relaksasi, Apa itu Aromaterapi?

Manfaat aromaterapi

Ilustrasi aromaterapiShutterstock Ilustrasi aromaterapi
Cara kerja aromaterapi adalah melalui penyerapan langsung ke kulit serta inhalasi atau dihirup. Penggunaannya bermacam-macam lewat berbagai media, seperti:
  • Diffuser
  • Inhaler
  • Garam mandi
  • Minyak, krim, atau lotion
  • Kompres dingin dan hangat
  • Masker tanah liat
  • Steam wajah

Pecinta aromaterapi bisa menggunakan salah satu dari beberapa media di atas atau memadukannya sekaligus.

Selain itu, aromaterapi juga bisa dicampurkan dalam sampo, kondisioner, atau produk skincare.

Namun mencampurkan kedua zat ini tentu harus dilakukan oleh ahlinya untuk menghindari efek samping.

Bergantung pada asal mulanya, manfaat aromaterapi isa berbeda-beda, seperti:

  • Meredakan nyeri
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Mengurangi stres, cemas berlebih, dan rasa gelisah
  • Meredakan nyeri persendian
  • Mengobati sakit kepala dan migraine
  • Mengurangi efek samping kemoterapi
  • Mengurangi rasa tak nyaman saat persalinan
  • Baik untuk pencernaan
  • Memaksimalkan perawatan paliatif
  • Meningkatkan kekebalan tubuh

Aromaterapi juga disebut memiliki potensi mengobati berbagai kondisi medis atau penyakit, seperti:

  • Asma
  • Insomnia
  • Depresi
  • Inflamasi
  • Masalah saraf perifer
  • Keluhan saat haid
  • Disfungsi ereksi
  • Menopause
  • Arthritis

Ada juga klaim bahwa aromaterapi dapat mengobati penyakit Alzheimer, Parkinson, hingga penyakit jantung. Namun, bukti ilmiah yang menguatkan hal ini masih terbatas.

Baca juga: Tak Hanya Wangi, 7 Aroma Ini Bermanfaat untuk Kesehatan

Adakah bahaya menggunakan aromaterapi?

Ilustrasi minyak esensial lavenderAmy_Lv Ilustrasi minyak esensial lavender
Berdasarkan uji keamanan, sedikit sekali dilaporkan efek samping dari penggunaan aromaterapi atau minyak esensial.

Bahkan, beberapa jenis aromaterapi atau minyak esensial telah mengantongi izin digunakan sebagai bahan makanan.

Namun tetap saja, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan aromaterapi seperti:

Iritasi kulit

Reaksi efek samping yang paling sering muncul adalah iritasi kulit dan reaksi alergi. Biasanya ini terjadi apabila penggunaan aromaterapi atau minyak esensial bersentuhan langsung dengan kulit dalam jangka waktu lama dan dalam konsentrasi yang tinggi.

Ingat pula bahwa sensitivitas terhadap paparan sinar matahari juga meningkat dengan penggunaan aromaterapi tertentu seperti citrus.

Berpengaruh terhadap hormon

Sementara aromaterapi seperti lavender atau tea tree dilaporkan bisa menimbulkan efek seperti kinerja hormon estrogen.

Mengaplikasikan lavender dan tea tree langsung ke kulit dalam jangka waktu lama dilaporkan menyebabkan pembesaran payudara pada laki-laki remaja yang belum memasuki fase pubertas.

Serangan asma

Sebagian besar aromaterapi aman dihirup langsung, namun ada kalanya muncul reaksi negatif dari penderita asma. Utamanya, jika aromaterapi diberikan dalam bentuk uap.

Sakit kepala

Salah satu mmanfaat aromaterapi tau minyak esensial adalah meredakan sakit kepala, namun jika berlebihan dapat menimbulkan efek samping.

Beberapa orang melaporkan merasa sakit kepala ketika terlalu lama menghirup jenis aromaterapi tertentu.

Itu sebabnya, penggunaan aromaterapi dan minyak esensial harus benar-benar dipahami sebelumnya. Konsultasikan terlebih dahulu dengan pakarnya, sesuaikan pula dengan kondisi tubuh.

Baca juga: Adakah Efek Samping Minyak Wangi untuk Kesehatan?

Let's block ads! (Why?)



"tren" - Google Berita
October 12, 2020 at 03:30PM
https://ift.tt/2FlgBgo

Tren Menggunakan Aromaterapi, Adakah Bahayanya? - Kompas.com - Lifestyle Kompas.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

1 Response to "Tren Menggunakan Aromaterapi, Adakah Bahayanya? - Kompas.com - Lifestyle Kompas.com"

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.