MINGGU ini ada dua kabar kewafatan yang menghentak perhatian saya: sahabat baru saya yang baik sekali, seorang pengacara yang selalu membantu para kiai dan pondok pesantren, meninggal dunia secara mendadak tanpa ada sakit yang diderita sebelumnya; kedua adalah wafatnya seorang yang lama sekali bersama dengan kami akibat menderita penyakit yang tak diduga sebelumnya dan secara cepat mengantarkan pada kewafatan. Semoga semuanya kini bahagia di alamnya.
Sayyidina Ali berkata: "Kematian adalah pintu yang setiap orang pasti memasukinya." Saat malaikat maut bertanya kepada Nabi Nuh tentang kehidupan di dunia ini, beliau menjawab: "Bagaikan rumah dengan dua pintu, masuk dari satu pintu dan keluar dari pintu lainnya." Ada banyak sebab untuk mati, tak ada yang bisa menebak yang mana yang akan terjadi pada dirinya nanti. Pastikan kita keluar baik dan suci sebagaimana kita masuk ke dunia ini dengan keadaan suci.
Kematian tak pernah datang terlambat, pun tak datang mendahului waktu. Kematian adalah pasti tiba pada waktu yang dipastikan. Tak ada orang yang gagah perkasa mengalahkan kematian. Semuanya tunduk dan harus mengalaminya, suka ataupun tidak suka, rela ataupun terpaksa. Karena itulah maka saat mengingat kematian, runtuhlah ego, luluhlah hati, kendorlah kesombongan dan menunduklah kepala.
Rasulullah yang mulia bersabda: "Kematian itu sebenarnya cukup sebagai pemberi peringatan." Peringatan apa? Peringatan bahwa kehidupan di dunia itu tidaklah abadi. Ada kehidupan akhirat sebagai tempat setiap amal perbuatan dipertanggungjawabkan.
Mengingat kematian akan mengantarkan kita pada wilayah rasa bahwa urusan dunia ini adalah urusan kecil, jangan terlalu dibesar-besarkan. Urusan akhirat adalah urusan besar nan abadi, janganlah dikecil-kecilkan.
Bersiaplah menyambut kematian dengan memperbanyak amal kebaikan dalan berbagai bentuknya agar tak kaget kalau tiba-tiba ia datang tanpa ada tanda-tanda. Semakin mendekatlah kepada Allah dan persembahkanlah kemanfaatan bagi sebanyak mungkin makhluk Allah. Jangan rakus dan tamak. Jangan fokus pada "aku dapat apa," namun fokuslah pada "aku telah memberikan apa." Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Tentang Kematian, Pelajaran Bagi Kita : https://ift.tt/2xvckiVBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Tentang Kematian, Pelajaran Bagi Kita"
Posting Komentar