Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat memperpanjang tren kenaikan mingguan seiring spekulasi pelaku pasar terhadap kemungkinan pulihnya perekonomian AS setelah penerapan karantina wilayah usai. Spekulasi ini juga berlangsung di tengah harapan penemuan obat Virus Corona (Covid-19).
Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (18/4/2020), indeks S&P 500 mencatat kenaikan dalam dua minggu berturut-turut setelah pemerintah AS menerbitkan panduan untuk kembali meningkatkan perekonomian. Ini merupakan rekor kenaikan terpanjang sejak pertengahan Februari 2020. Saham perusahaan Gilead Sciences Inc. Melonjak setelah laporan melansir terjadinya “pemulihan cepat terhadap sekelompok pasien dari gejala demam dan pernapasan”.
Di sisi lain, Saham Apple Inc. Tenggelam setelah Goldman-Sachs merekomendasikan untuk menjual saham perusahaan teknologi tersebut. Adapun harga minyak diperdagangkan pada level mendekati US$18 per barel dan harga obligasi mengalami penurunan.
Pekan ini boleh dibilang berakhir dengan catatan manis untuk pasar saham setelah White House mengeluarkan pedoman bagi negara bagian untuk mempertimbangkan apakah mereka memerintahkan berdiam di rumah atau menerapkan pembatasan sosial.
Pemerintah AS memang tengah berada dalam tekanan disaat 22 juta orang mengajukan tunjangan pengangguran. Dengan kata lain, catatan itu telah menghapus penciptaaan lapangan kerja selama satu dekade.
Sementara itu, China menjanjikan kebijakan yang lebih kuat, termasuk penurunan suku bunga acuan setelah pandemi Covid-19 mengantarkan China pada kontraksi perekonomian pertama dalam beberapa dekade.
Managing Director of Investment Strategy di E*Trade Financial, Mike Loewengart kondisi pasar saat ini tengah diliputi oleh perasaan optimisme dan harapan yang positif karena kemungkinan aktivitas ekonomi akan kembali berjalan normal dan munculnya vaksin untuk pandemi virus corona.
“Meski demikian, masih ada indikator-indikator yang masih rapuh. Tingkat ketidakpastian dalam jangka pendek masih sangat besar,” ujarnya dikutip dari Bloomberg, Sabtu (18/4/2020)
Sementara itu, Mike Swell, Co-Head of Global Portfolio Management Goldman Sachs Asset Management menyebut rally yang terjadi pada hari ini, Jumat (17/4/2020) menunjukkan sada sejumlah dana besar di sela-sela keinginan yang besar dari orang-orang untuk berinvestasi dalam pemulihan ekonomi.
“Sekarang ada sedikit peta jalan, saya pikir orang mencari kabar baik untuk mencoba berpartisipasi dalam pemulihan," katanya.
Laporan dana mingguan dari Bank of America Corp dan EPFR Global menunjukkan kecenderungan investor saat ini yang memilih berinvestasi di pasar uang. Nilai Asset Under Management (AUM) pada jenis ini meningkat ke angka US$4,5 triliun setelah dana sebesar US$877 miliar masuk dalam periode 7 minggu.
Berikut adalah pergerakan pasar secara lengkap:
Saham
- Indeks S&P 500 naik ke level 2.7 persen pada pukul 16.00 waktu New York
- Indeks Eropa Stoxx Europe 600 naik 2.6 persen
- MSCI Asia Pacific Index naik 2 persen.
Mata Uang
- Indeks Bloomberg Dollar Spot terkontraksi 0,5 persen.
- Nilai mata uang euro naik 0,3 persen ke $1.0868.
- Mata uang Yen Jepang menguat 0,3 persen ke 107,7 per dolar AS.
Obligasi
-Tingkat imbal hasil US Treasuries dengan tenor 10 tahun naik 2 basis poin ke level 0,65 persen.
- Obligasi tenor 10 tahun milik Jerman naik kurang dari 1 basis poin ke -0,47 persen.
- Obligasi tenor 10 tahun milik Inggris naik kurang dari 1 basis poin ke 0,304 persen.
Komoditas
Indeks Bloomberg Commodity naik 0,1 persen.
Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.
"tren" - Google Berita
April 18, 2020 at 10:47AM
https://ift.tt/2RNzOu8
Wall Street Lanjutkan Tren Penguatan Dua Minggu Beruntun - Bisnis.com
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street Lanjutkan Tren Penguatan Dua Minggu Beruntun - Bisnis.com"
Posting Komentar