Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak di zona hijau pada perdagangan sesi pertama Jumat (25/2/2022). Sementara itu konflik Rusia-Ukraina masih memanas di Eropa belahan timur.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG sesi perdagangan pertama hari ini dibuka pada angka 6.825,371 dan pada menit-menit nyaman di zona hijau saja. Sekitar pukul 09.00 IHSG sudah melampaui angka 6.838,911.
Angka tertinggi yang dicapai IHSG di sesi pertama ini mencapai 6882,439 setelah pukul 11.00. Sementara, angka terendahnya di angka 6.822,224. IHSG berakhir di 6.880,285 atau menguat 62,465 poin (0,92%) pukul 11:30 WIB. Mayoritas saham tertekan sebanyak 196 unit, sedangkan yang menguat hanya 339, sementara 132 unit sisanya flat.
Nilai perdagangan berada di angka Rp 8,516 triliun dengan melibatkan 14,205 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 973.480 kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 24,54 miliar.
Saham yang mereka jual terutama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing Rp 133,6 miliar dan Rp 54 miliar seharga Rp 7.700 dan Rp 8.850/saham. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyusul dengan penjualan bersih Rp 40,3 triliun di harga Rp 2.480/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka buru untuk dibeli terutama adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 169,8 miliar dan Rp 52,9 miliar. Masing-masing naik sebesar 4,75% dan 5,39%. Dengan harga saham Rp 16.000 dan Rp 5.375/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memimpin dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 813,3 miliar dan Rp 304,3 miliar, diikuti PT Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp 288,6 miliar.
Di antara jajaran saham yang anjlok antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT MNC Vision Networks Tbk yang memimpin penurunan 4 poin atau 6,90% dan 9 poin atau 6,77% dengan harga saham masing-masing Rp 54 dan Rp 124/saham.
Koreksi IHSG terjadi di tengah tren penguatan bursa utama Asia, di mana indeks Nikkei 225 Index Tokyo menguat masing-masing sebesar 1,58% dan indeks Shanghai Composite Index juga menguat 0,54%.
Sementara itu pasar saham Eropa dan Amerika melemah di tengah krisis Ukraina yang berjalan terus.Indeks Dow Jones Industrial melemah 0,39%, sementara Dollar Index melemah 0,33%. Bursa saham Eropa FTSE London 100 menguat 3,38% dan Xetra Dax Frankfurt melemah 3,39%.
Sejumlah saham emiten batubara kembali menguat di awal perdagangan pada Jumat (25/2/2022) ini. Kenaikan tersebut seiring lonjakan harga komoditas batu bara di tengah invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Itulah yang terjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi tadi.
Harga minyak dunia kembali berada di atas US$ 100/barel setelah perdagangan kemarin secara dramatis ditutup di US$ 99,08/barel. Pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.25 WIB harga minyak mentah dunia jenis Brent tercatat US$ 101,69/barel telah melesat 2,32%. Sementara minyak jenis Light Sweet (WTI) tercatat US$ 95/barel, naik 2,4%.
Sementara itu, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) membuat kejutan pada Jumat (25/2/2022), dengan anjlok 2,25%. Padahal harganya selama hari-hari sebelumnya harga CPO terus naik. Penguatan rupiah terjadi terjadi hari ini. Rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,1% di Rp 14.365/US$.
Setelah kemungkinan perang lebih besar tidak akan terjadi di Ukraina, membuat sentimen pelaku pasar membaik. Rusia meyakini diri sebagai kekuatan ekonomi dunia ketika Amerika berusaha menghajarnya lewat sangsi-sangsi yang sangat politis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pmt/pmt)
"tren" - Google Berita
February 25, 2022 at 11:57AM
https://ift.tt/zGBCcDO
Ukraina Masih Panas, IHSG Menghijau di Sesi 1 Ikuti Tren Asia - CNBC Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/8OGfQgu
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ukraina Masih Panas, IHSG Menghijau di Sesi 1 Ikuti Tren Asia - CNBC Indonesia"
Posting Komentar