INILAHCOM, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan konsumsi gas PLN untuk pembangkit listriknya pada tahun 2019 berkurang.
Dengan begitu, jumlah uncommitted Liquefied Natural Gas (LNG) lebih besar ketimbang serapan PLN.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan mengungkapkan ada 11 kargo LNG yang tidak akan diserap PLN dari total 17 kargo yang disiapkan untuk kebutuhan PLN sebelumnya.
"Kami sudah mitra dengan PLN untuk menyediakan LNG sebesar 17 kargo, nah sampai Februari, terserap 6 kargo uncommitted 11 kargo," kata Arief di Jakarta, Jumat (10/9/2019).
Seluruh LNG tersebut adalah hasil pengolahan dari kilang LNG di Bontang. Nantinya mau tidak mau LNG tersebut akan dijual ke pasar spot agar tetap mendapatkan keuntungan dari produksi LNG tersebut.
"Ada kemungkinan kita harus segera jual, walau harga saat ini agak drop banding Deember," ujar dia.
Namun demikian SKK Migas tetap akan melakukan beberapa pertemuan dengan Pertamina dan PLN untuk memastikan kebutuhan LNG untuk kebutuhan dalam negeri.
Wakil Kepala SKK Migas Sukandar yakin tidak akan sulit untuk menjual LNG di pasar spot. Menurutnya puluhan kargo LNG setiap hari bisa terjual di pasar spot. Peningkatan kebutuhan gas diperkirakan baru akan terjadi menjelang akhir tahun saat harga LNG kembali merangkak naik.
"Setiap hari pasar di Asia, ada 20 kargo, bid and over. Ini bukan sesuatu yang sulit. Saat winter, cargo spot akan bagus, karena harga mahal dan lebih gampang," kata Sukandar.[jat]
Baca Kelanjutan Terpopuler - PLN Hanya Serap 6 dari 17 Kargo LNG : http://bit.ly/2JcY4mNBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - PLN Hanya Serap 6 dari 17 Kargo LNG"
Posting Komentar