INILAHCOM, Jakarta - Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mengatakan pemerintah tidak perlu merasa dituduh atas meninggalnya ratusan orang petugas KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) selama pemilu yang digelar serentak 17 April 2019.
Oleh karena itu, Ferdinand mengatakan tim pencari fakta (TPF) menjadi sangat penting untuk mengetahui penyebab kematian mereka agar tidak terulang lagi kedepannya.
"Bisa saja dari alat peratalan pemilu, tinta cetakan yang memicu penyakit atau kimia lainnya yang kita tidak tahu," kata Ferdinand lewat twitternya yang dikutip Kamis (9/5/2019).
Menurut dia, dari tinta cetakan saja bisa menimbulkan bau tajam menyengat yang tentu mengganggu pernafasan atau karena bersenyawa dengan kimia lainnya menjadi racun yang tidak disengaja terbentuk.
"Untuk itulah menjadi sangat penting TPF atas meninggalnya ratusan KPSS yang memang tidak wajar dari sisi jumlah," ujar Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat ini.
Ia menjelaskan alat mencuci pakaian saja seperti deterjen dan pemutih tidak bisa dicampur, karena bisa menghasilkan senyawa kimia baru yg beracun. Begitu juga mungkin dengan alat peralatan pemilu karena disana ada tinta, ada kertas, ada kardus, ada barang cetakan dan lain-lain yang mungkin menghasilkan senyawa kimia yang menbahayakan.
"Saya mengalami ketika Pileg, cetakan contoh surat suara yang saya cetak mengeluarkan bau yang sangat tajam. Hingga di mobil harus saya masukkan kedalam container plastik, karena baunya sangat menyesakkan. Ternyata, bau itu berasal dari tinta cetakan. Bisa saja hal ini penyebab orang sesak nafas, mual, muntah," jelas dia.[ris]
Baca Kelanjutan Terpopuler - BPN: Bisa Saja Petugas KPPS Tewas Akibat Tinta : http://bit.ly/2LzLjVyBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - BPN: Bisa Saja Petugas KPPS Tewas Akibat Tinta"
Posting Komentar