INILAHCOM, Jakarta - Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengapresiasi langkah berani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berkolaborasi bersama lembaga-lembaga penegak hukum dalam melakukan operasi penertiban reklame.
Ia menilai, sebenarnya saat ini sudah bukan zamannya lagi perusahaan menyiapkan media luar ruang berbentuk reklame yang rawan terjadi penyimpangan pembayaran pajak serta berpotensi merusak keindahan tata ruang perkotaan.
"Kalau semua dilakukan sesuai aturan main, nggak ada masalah. Sebenarnya pola media luar ruang konvensional seperti reklame itu sudah nggak zaman. Era modern sekarang seharusnya kita sudah harus pakai mediatron atau iklan yang dipasang di bodi mobil. Model begitu kan, lebih mobile dan efisien," jelas Yayat kepada INILAHCOM, Jakarta, Sabtu (20/10/2018).
Dirinya pun mendukung langkah Anies untuk membongkar sejumlah reklame di jalan-jalan protokol Ibukota yang penempatannya secara visual tidak sesuai estetika perkotaan.
"Bongkar saja, meski resikonya pendapatan berkurang. Cari tahu juga apa ada indikasi sengaja melanggar estetika? Apa titik pemasangannya sesuai rekomendasi sejak awal? Kalau ada indikasi pelanggaran izin, mengapa tidak KPK bertindak? Siapa yang kasih izin? Ada unsur penyuapan atau nggak?" tuturnya.
Lebih jauh, dirinya menantang Anies bisa setegas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam menertibkan reklame dan izin-izin media iklan lainnya yang dipasang di ruang publik tak sesuai dengan aturan.
"Jakarta itu kalah dengan Surabaya. Bu Risma bisa menyapu bersih iklan. Jangankan iklan, bendera partai saja disikat kalau dipasang nggak pada tempatnya. Poster-poster anggota DPRD yang nggak sesuai tempat, disikat. Enak saja, mau eksis tapi nggak ada modalnya. Berani nggak Pak Anies?" tandasnya.
Baca Kelanjutan Terpopuler - Penertiban Reklame, Anies Ditantang Setegas Risma : https://ift.tt/2Cv16i7Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Penertiban Reklame, Anies Ditantang Setegas Risma"
Posting Komentar