INILAHCOM, Karangasem - Aksi nekat dan berbahaya dengan menerobos larangan zona berbahaya di Gunung Agung kembali terjadi. Sebelumnya masyarakat lokal yang menerobos zona larangan hingga ke puncak kawah kemudian mengunggah di media sosial.
Kali ini adalah warga negara asing (WNA) melalui akun Facebook "Karl Kaddouri" mengunggah video yang memperlihatkan kondisi kawah Gunung Agung. Video diunggah pada Jumat 6 Oktober 2017 dan menjadi viral di sosial media.
"Ini jelas pelanggaran. Meski sudah tahu berbahaya dan dilarang memasuki zona berbahaya dari Gunung Agung. Apalagi sampai ke puncak kawah, namun semua itu dilanggar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (6/10/2017).
Menurut Sutopo, hal itu sangat berbahaya karena dapat tiba-tiba terjadi letusan. "Berbahaya bagi orang tersebut maupun bagi tim SAR jika terjadi letusan dan diketahui ada yang menjadi korban di puncak kawah," tegasnya.
Sutopo melanjutkan, dari video kawah Gunung Agung, memang kondisinya seperti itu. Sudah ada rekahan dan asap keluar dari kawah hingga ketinggian 50-100 meter dengan tekanan rendah. Keluarnya asap mengindikasikan adanya pemanasan ke permukaan.
"Sebelumnya, ada masyarakat yang nekat ke kawah Gunung Agung meski sudah dilarang. Mereka menggunakan logika spiritual. Selain itu juga ingin mendoakan agar gunung tidak meletus. Namun sayang, disebarluaskan ke media sosial sehingga menimbulkan keresahan masyarakat," ungkap Sutopo.
Ia membeberkan jika terjadi letusan, suhu lava pijar yang keluar dari kawah sekitar 700-1.200 derajat celsius. Begitu juga awan panas dengan kecepatan sekitar 200-300 kilometer per jam dengan temperatur mencapai 600-800 derajat celsius. Ini sangat mematikan bagi orang yang ada di dekatnya.
"Masyarakat dilarang memasuki zona berbahaya di Gunung Agung. Secara visual kelihatannya aman karena tanda-tanda letusan belum tampak. Namun di dalam gunung masih bergolak. Dorongan magma ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi terekam dalam instrumentasi yang dipasang oleh PVMBG," bebernya.
"Janganlah mengambil gambar dan video lalu disebarluaskan ke media sosial. Tindakan ini membuat bingung dan resah masyarakat. Tak ada manfaatnya dengan mengunggah ke media sosial," tegasnya lagi.
Ia mengaku aparat akan memperketat penjagaan agar masyarakat tidak menerobos zona berbahaya. Tidak mungkin semua wilayah di sekeliling Gunung Agung dijaga aparat sepanjang hari. Perlu kerjasama semua pihak.
"Sekali lagi, jangan menerobos zona berbahaya yaitu di radius 9 kilometer dari puncak kawah dan 12 kilometer di sektor utara, timur laut dan tenggara, selatan, barat daya dari puncak kawah Gunung Agung. Biarlah Gunung Agung punya gawe. Yang penting kita semua selamat," tandasnya.[jat]
Baca Kelanjutan Terpopuler - WNA Nekat Naik ke Puncak Kawah Gunung Agung : http://ini.la/2409423Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - WNA Nekat Naik ke Puncak Kawah Gunung Agung"
Posting Komentar