MANUSIA penuh cinta berkata: "Aku tak punya waktu untuk memikirkan dan mengkhawatirkan orang-orang yang tidak suka padaku karena aku terlalu sibuk mencintai orang-orang yang mencintaiku. Aku masih kekurangan waktu untuk membalas cinta mereka, masih banyak orang yang mencintaiku yang belum aku berikan apa yang seharusnya aku berikan."
Manusia penuh benci berkata: "Aku harus melayani debat dan tantangan orang yang membenciku. Sampai kapanpun aku selalu bersiap diri melayani apa yang dimauinya. Dunia harus tahu bahwa akulah pemenangnya. Ku pertaruhkan semua yang aku miliki untuk menunjukkan bahwa kebencian mereka benar-benar telah aku kalahkan."
Bacalah dua alinea di atas, lalu renungkan dalam-dalam dan buatlah kesimpulan siapa di antara dua model manusia itu yang paling berbahagia. Ternyata "cinta" senantiasa menjadi pemenang yang menyejukkan dan mendamaikan. Semua ideologi, ajaran atau doktrin yang ditegakkan di atas kebencian dan permusuhan tidak akan pernah menjadi pemenang dan penguasa karena secara alami ia akan termarjinalkan bahkan ternafikan.
Dunia ini tak mungkin kehilangan pribadi-pribadi "suci" yang cahaya hatinya terang dan menerangi. Pribadi-pribadi seperti inilah yang senantiasa akan abadi menjadi rujukan kedamaian dan kenyamanan hidup.
Carilah pribadi-pribadi seperti itu dan jadikanlah mereka sebagai guru hati dan guru kehidupan kita. Tanda utama yang dimilikinya adalah mereka memiliki kekuatan cinta,menatap dengan cinta, berkata dengan cinta dan berbuat atas nama cinta; cinta kepada Allah yang dengan sinaran cinta itu mereka mencintai hamba-hamba Allah. Salam, AIM. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Pribadi Penuh Cinta dan Pribadi Penuh Benci : http://ini.la/2410907Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Pribadi Penuh Cinta dan Pribadi Penuh Benci"
Posting Komentar