INILAHCOM, Depok - Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI). Jangan dikira acaranya pasti tegang dan monoton.
Ken mengungkapkan, saat ini di Indonesia, tidak ada yang bisa lepas dari perpajakan. Hampir semua sektor telah dipajaki oleh negara. "Hebatnya negara kita itu semua kena pajak. Nikah pun kena pajak," kata Ken dalam paparannya tersebut, Sabtu (14/10/2017).
Jadi, kata Ken, tidak ada yang bisa lepas dari pajak. Bahkan, lanjut alumni Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur ini, ibu-ibu yang baru saja melahirkan juga dikenai kewajiban pajak. "Kenapa bayi lahir langsung nangis? Karena dia tahu, ibunya baru ngelahirin saja udah kena pajak juga," canda Ken.
Kata pria asli Malang ini, pajak merupakan indikator penting dari suatu negara, dimana untuk memberikan kemakmuran dan rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia.
Sehingga kata dia betapa pentinnya para Wajib Pajak (WP) untuk membayar pajak kepada negara.
Asal tahu saja, pemerimaan pajak per September 2017 baru sekitar 60%. Atau setara Rp770,7 triliun dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 sebesar Rp1.283,6 triliun. Artinya masih kekurangan Rp513 triliun.
Realisasi tersebut juga ternyata mengalami kontraksi atau turun 2,79% secara year on year (yoy).
Rinciannya, penerimaan pajak di luar Pajak Penghasilan Minyak dan Gas Bumi (PPh Migas) sebesar Rp 732,1 triliun atau 59% dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan minus 4,70% ( year on year/yoy).
Untuk PPh Non Migas sendiri sebesar Rp418 triliun atau 56,3% dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan juga minus 12,32% (yoy). Selanjutnya PPN & PPnBM sebesar Rp 307,3 triliun atau 64,6% dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan 13,70% (yoy). [ipe]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Gaya Banyolan Bos Pajak di Kuliah Umum UI"
Posting Komentar