Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang positif dari sisi teknologi. Ini tercermin dari perkembangan teknologi digital yang begitu pesat terutama di Indonesia.
Perubahan perilaku masyarakat sejak tahun lalu begitu terlihat, di mana bertransaksi secara online menjadi pilihan di tengah pembatasan mobilitas yang ditetapkan oleh pemerintah.
Tren ini juga terjadi di transaksi pasar modal. Saat ini jumlah investor pasar modal (saham, reksa dana, obligasi) meningkat begitu tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Terutama dengan adanya aplikasi online untuk berinvestasi.
Head of Digital Business Unit PT Syailendra Capital, salah satu perusahaan manajer investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bachtiar Arief Nugroho mengatakan, tren ini pula yang membuat banyak platform digital investasi yang berlomba untuk menjadi super apps.
Aplikasi yang di dalamnya ada seluruh kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat terutama kaum milenial.
"Kita tahu banyak yang berlomba-lomba menjadi super apps. Ya kalau bisa kebutuhan semua org itu ada di satu aplikasi. Tinggal satu kali klik, orang bisa berinvestasi, berbelanja, menabung, membeli asuransi dan sebaginya," ujarnya dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Selasa (19/10).
Namun, ia menyebutkan, menjadi super apps itu tidak mudah dan tidak bisa cepat. Oleh karenanya, salah satu caranya untuk menjadi super aps adalah platform investasi perlu bekerjasama dengan e-commerce atau marketplace.
"Jadi menurut saya perlu dan itu harus (kolaborasi dengan marketplace). Kolaborasi akan mempercepat agar aplikasi bisa memenuhi semua kebutuhannya. Misalnya Tokopedia, dia ada produk kita di sana. Kalau ngga ada kolaborasi user Tokopedia tidak bisa berinvestasi. Sekarang user Tokopedia bisa berinvestasi di kita hanya dalam satu aplikasi itu saja," jelasnya.
"Di Indonesia perkembangan platform online cepat sekali dan ini potensi bagi kami saling kolaborasi dan saling membuat aplikasi yang lebih terintegrasi untuk memberikan solusi dan layanan kepada masyaraat dan lebih komperehensif," imbuhnya.
Selain kolaborasi ia menjelaskan ada cara mudah dan cepat juga untuk menjadi super apps, yakni merger hingga akuisisi marketplace atau e-commerce yang memiliki banyak pengguna.
"Cara lainnya ada akuisisi dan merger. Ini juga banyak dilakukan di luar negeri. Tapi yang paling sering adalah kolaborasi," kata dia.
Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), terjadi penambahan jumlah investor sebanyak 1 juta investor saham baru sampai dengan 31 Agustus 2021.
Dengan penambahan tersebut, saat ini jumlah investor saham di BEI menjadi 2.697.832 SID (single investor identification) saham dan 6,1 juta investor secara keseluruhan di pasar modal Tanah Air (termasuk reksa dana dan obligasi).
SID adalah nomor identitas tunggal yang dikeluarkan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek) kepada investor. Seorang investor hanya memiliki satu nomor SID dan menandakan pemiliknya telah terdaftar secara resmi sebagai investor di pasar modal.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
"tren" - Google Berita
October 21, 2021 at 10:15AM
https://ift.tt/3AZ9UYb
Syailendra Capital: Tren Zaman Now is Super Apps Investasi! - CNBC Indonesia
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Syailendra Capital: Tren Zaman Now is Super Apps Investasi! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar