Search

Tren Kenaikan Harga Kertas Lambungkan Indah Kiat - Investor Daily

JAKARTA, investor.id - Tren kenaikan harga bubur kertas (pulp), kertas, dan kemasan kertas (packaging) bakal mendongkrak laba bersih PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) ke depan. Kenaikan itu didukung oleh rendahnya suplai dan peningkatan tren permintaan. Trimegah Sekuritas memperkirakan peningkatan laba inti Indah Kiat menjadi US$ 314 juta tahun ini dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar US$ 259 juta.

Sedangkan pendapatan diperkirakan turun dari US$ 3,22 miliar menjadi US$ 2,86 miliar pada 2020.

Tren peningkatan harga jual diharapkan menopang kenaikan laba bersih perseroan menjadi US$ 365 juta pada 2021 dan kembali meningkat menjadi US$ 405 juta pada 2020.

Sedangkan pendapatan diharapkan meningkat menjadi US$ 3,18 miliar pada 2021 dan menjadi US$ 3,33 miliar pada 2022.

Analis Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing, Willinoy Sitorus, dan Hasbie mengungkapkan, harga jual bubur kertas (pulp) diperkirakan kembali meningkat pada kuartal IV-2020 dan diproyeksikan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang.

Hal ini ditopang rendahnya suplai bubur kertas akibat sejumlah manufaktur produk ini menunda perawatan pabrik pada paruh kedua tahun ini. Sedangkan pemicu kenaikan harga jual kertas berasal dari penurunan volume produksi pabrik kertas global guna menaikkan return on investments capital (ROIC).

Indah Kiat Pulp & Paper. Sumber: facebook.com
Indah Kiat Pulp & Paper. Sumber: facebook.com

Selain faktor tersebut, harga pulp biasanya mengalami peningkatan pada kuartal akhir setiap tahun. Hal ini diharapkan berimbas positif terhadap peningkatan keuntungan perseroan hingga pengujung tahun ini.

Trimegah Sekuritas juga memandang positif terhadap rencana CA Investment bagiandari Paper Excellence Canadauntuk mengakuisisi seluruh saham Eldorado di Brasil. Apabila akuisisi ini disetujui pemerintah bisa berimbaspositif terhadap kenaikanharga jual kertas dunia ke depan.

Aksi korporasi ini dinilai berpotensi mengerek harga jual pulp sebesar 1% tahun 2020 dan 2021. Harga jual kertas kemudian diharapkan naik sekitar 4% pada 2023 dan 2024.

“Berbagai faktor tersebut mendorong kami merevisi naik harga jual bleached hardwood kraft pulp (BHKP) atau bahan baku pembuatan berbagai varian kertas tahun 2021 dari US$ 523 per ton menjadi US$ 539 per ton. Kenaikan harga jual diperkirakan berlanjut pada 2022 dari perkiraan semula US$ 523 per ton menjadi US$ 544 per ton. Sedangkan harga jual kertas tahun ini diasumsikan sebanyak US$ 501 per ton,” tulis Sebastian, Willinoy, dan Hasbie dalam risetnya, baru-baru ini.

Mereka memperkirakan volume penjualan pulp Indah Kiat mencapai 1,63 juta ton. Sedangkan penjualan kertas diproyeksikan mencapai 1,43 juta ton. Sedangkan sisanya berasal dari penjualan kertas packaging dan lainnya mencapai 1,87 juta ton.

Adapun harga jual produk pulp perseroan diperkirakan mencapai US$ 474 per ton, kertas mencapai US$ 710 per ton, serta kertas packaging dan lainnya diharapkan mencapai US$ 571 per ton.

Trimegah Sekuritas juga memperkirakan penyumbang utama pendapatan Indah Kiat diharapkan bersumber dari penjualan kertas packaging dan lainnya mencapai US$ 1,07 miliar, disusul penjualan kertas mencapai US$ 1,02 miliar. Sisanya diharapkan berasal dari penjualan pulp senilai US$ 773 juta.

Sebab itu, Trimegah Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham INKP dengan target harga direvisi naik dari Rp 9.800 menjadi Rp 11.000.

Target harga tersebut menggambarkan perkiraan PE perseroan sekitar 13,6 kali tahun 2021. Peningkatan target harga tersebut telah mempertimbangkan peningkatan target harga jual kertas yang berimbas positif terhadap keuntungan Indah Kiat ke depan.

Sebelumnya, Indah Kiat Pulp & Paper telah meluncurkan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I obligasi dengan total plafon hingga Rp 10 triliun.

Emisi obligasi tahap pertama emiten Grup Sinar Mas ini sebanyak Rp 3 triliun yang terdiri atas tiga seri. Indah Kiat juga telah memperoleh peringkat obligasi A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Sedangkan para penjamin emisi efek (underwriter) antara lain PT Binaartha Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).

“Sekitar 60% hasil PUB I tahap I akan dipergunakan untuk pembayaran angsuran utang perseroan berupa pokok pinjaman atau bunga,” jelas manajemen perseroan dalam prospektus. Utang yang akan dibayar dalam denominasi rupiah sebesar Rp 990,34 milar, Periode jatuh tempo antara Juni- Agustus 2020. Utang tersebut berasal dari 18 pinjaman bank, dan lima surat utang jangka menengah (medium term notes /MTN).

Selain itu, perseroan juga akan membayar utang berdenominasi dolar AS, yang jika dirupiahkan senilai Rp 801,91 miliar. Utang tersebut berasal dari 16 bank yang jatuh tempo pada Juni 2020.

Tak ketinggalan, perseroan memiliki utang dalam mata uang Yuan, yang jika dirupiahkan senilai Rp 7,84 miliar. Kreditur dari utang yang jatuh tempo 25 Juli 2020 ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Perseroan juga mengalokasikan sebanyak 40% dana emisi obligasi untuk modal kerja. Modal kerja digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, serta barang kemasan dan biaya overhead.

Salah satu bentuk ekspansi perseroan yang masih berjalan tahun ini adalah pembangkit listrik yang nilai investasinya mencapai US$ 79,87 juta. Pihak yang menjadi pemasok power plant ini adalah Jianglian International Engineering Co Ltd. Kini, realisasi investasinya sudah sebesar US$ 66,93 juta. Proyek tersebut tercatat dimulai pada Oktober 2019, dan ditargetkan selesai Desember 2020.

Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily

Let's block ads! (Why?)



"tren" - Google Berita
August 20, 2020 at 11:41AM
https://ift.tt/3gdsb9Y

Tren Kenaikan Harga Kertas Lambungkan Indah Kiat - Investor Daily
"tren" - Google Berita
https://ift.tt/2FjbNEI
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tren Kenaikan Harga Kertas Lambungkan Indah Kiat - Investor Daily"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.