INILAHCOM, Jakarta - Mayoritas perusahaan riset politik saat Pilkada di Jawa Barat meramalkan Ridwan Kamil menang mutlak. Di sisi lain, juga mengungkap pasangan Sudrajat-Syaikhu berada di urutan buncit di atas pasangan TB Hasanudin-Anton Charlian. Namun, hasil Pilkada justru membuat kejutan. Situasi ini bakal terulang di Pilpres 2019?
Masih ingat dramaturgi Pilkada Jawa Barat? Sebulan jelang Pilkada pada 27 Juni 2018 tahun lalu, semua lembaga survei menempatkan pasangan calon Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul menang mutlak. Namun dalam kenyataannya, perangkingan urutan perolehan suara sama sekali tidak sesuai dengan hasil akhir melalui pilkada.
Seperti riset yang dilakukan Litbang Kompas pada Mei 2018 menempatkan elektabilitas Ridwan Kamil-Uu memperoleh 40,4%, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 39,1%, Sudrajat-Syaikhu 11,4% dan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan memperoleh 4,1%.
Begitu juga temuan dari perusahaan riset politik Indo Barometer yang menempatkan Ridwan Kamil-Uu memperoleh dukungan elektabilitas 36,9%,, Deddy-Dedi sebesar 30,1%, Sudrajat-Syaikhu sebesar 6,1% dan TB Hasanuddin-Anton sebesar 5%.
Perusahaan riset milik Saiful Mujani juga menempatkan elektabilitas paslon Ridwan Kamil-Uu sebesar 43,1%, Deddy-Dedi 34,1%, Sudrajat-Syaikhu sebesar 7,9% serta TB Hasanudin-Anton sebesar 5,5%
Hasil sigi serupa juga dijumpai di LSI Denny JA yang mendaulat Ridwan Kamil-Uu mencapai 38,0%, Deddy-Dedi sebesar 36,6%, Sudrajat-Syaikhu 8,2% serta TB Hasanuddin-Anton sebesar 6,5%.
Namun saat pilkada berlangsung, dalam rekapitulasi hasil pilkada Jabar, terungkap terjadi perbedaan yang tajam antara hasil survei dengan hasil akhir Pilkada. Seperti Ridwan Kamil-Uu hanya memperole 32,88%, Sudrajat-Syaikhu menyodok di peringkat kedua dengan perolehan 28,7%, Deddy-Dedi memperoleh 25,77% serta TB Hasanuddin-Anton memperoleh 12,62%.
Bagaimana dengan situasi Pilpres 2019 ini? Mayoritas lembaga survei menempatkan pasangan Jokowi-Maruf sebagai pemenang Pilpres. Bahkan, terdapat temuan perusahaan riset politik yang mengungkapkan selisih elektabilitas antara Paslon 01 dan Paslon 02 di angka 20%, selisih yang jauh untuk dikejar oleh nomor urut 02.
Seperti survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 18-25 Februari 2019, mengungkapkan temuan Jokowi-Maruf mencapai elektabilitas 58,7% sedangkan pasangan Prabowo-Sandi sebesar 30,9%, dan 9,90% pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Setali tiga uang, survei SMRC menempatkan pasnagan Jokowi-Maruf sebesar 54,9% dan Prabowo-Sandi 32,1%.Dalam surveu yag digelar 24-31 Januari 2019 ini, terdapat 13,0% responden yang belum menentukan pilihannya.
Survei terbaru dari Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019, mengungkapkan terjadi penurunan elektabilitas kandidat petahana. Satu bulan jelang Pilpres, elektabilitas petahana melorot menjadi 49,2% atau di bawah angka psikologis 50%. Sedangkan pasnagan Prabowo-Sandi memperoleh 37,4%. Di survei ini menyisakan 13,4% responden yang belum menentukan pilihannya.
Waktu tersisa jelang hari H Pemilu tak genap satu bulan. Di tiga minggu terakhir menjelang hari H ini berbagai kemungkinan bakal terjadi. Apakah Pilpres 2019 bakal mengulangi kejutan hasil Pilkada Jabar 2018? Prabowo unggul telak dan Jokowi kalah?
Jika menyimak berbagai pernyataan kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, pemilih diungkapkan enggan menyatakan pilihannya secara terbuka. Mereka lebih memilih menutup diri atas pilihannya.
"Berdasarkan survei investigatif timsus PS: Ada lebih dari 20 persen pemilik suara terpaksa merahasiakan pilihannya untuk ganti presiden demi keamanan pekerjaan, dagang/usahanya dsb. De fakto Prabowo-Sandi sudah unggul," sebut Wakil Ketua BPN Prabowo Sandi Priyo Budi Santoso melalui akun Twitter pribadinya @PriyoBudiS seperti yang dikutip INILAH.COM, Kamis (21/3/2019).
Tren menutup diri pilihan politik memang terjadi di awal 2019 hingga awal Maret kemarin. Namun belakangan, mulai ada perubahan tren. Tak sedikit tokoh dan masyarakat umum yang mulai berani membuka identitas pilihannya ke Prabowo Sandi. Hal ini yang terjadi di kalangan warga dan tokoh NU serta kalangan pengusaha. Jika begini skenarionya, Pilpres 2019 bakal mengulangi kejutan seperti Pilkada Jawa Barat. Pilpres 2019 menjadi kuburan lembaga survei di Indonesia. [*]
Baca Kelanjutan Terpopuler - Pilpres 2019 Bakal Ulangi Kejutan Pilkada Jabar? : https://ift.tt/2OigAtyBagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Pilpres 2019 Bakal Ulangi Kejutan Pilkada Jabar?"
Posting Komentar